07 Januari 2009

Korban Gempa Papua Bertambah


*Di Sorong 3 Tewas, di Manokwari 1.259 Rumah Rusak
MANOKWARI-Jumlah korban gempa baik yang tewas, luka-luka maupun kerusakan rumah masyarakat dan fasilitas pemerintah terus bertambah. Jika di Sorong, 3 orang dilaporkan tewas, maka di Manokwari 1.259 warga dilaporkan rusak.
Tiga korban tewas di Sorong ditemukan Distrik Abun yang merupakan salah satu daerah terpencil dari Kota Sorong yang mengalami kerusakan cukup parah. Dari hasil kunjungannya, Komandan Kodim 1704/Sorong Letkol Inf Sahala Simatupang mengungkapkan, di Distrik Abun, 3 korban tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Ketiga korban itu masing Dominggus ekwan (36), Afid Yesnad (9) dan Novelina Novu (bayi 3 minggu).
"Distrik Abun sendiri lokasnya tidak jauh dari pusat gempa tidak jauh,"ujar Dandim yang ditemui disela-sela menyaksikan penyerahan bantuan dari Pemkot kepada korban gempa di 3 kelurahan di Kota Sorong.
Dandim menambahkan gempa di Kabupaten Sorong mengakibatkan 452 bangunan rusak. Dari jumlah tersebut, 362 rumah rusak berat, 82 rumah rusak ringan, dan 8 fasilitas umum rusak seperti gedung sekolah, tempat ibadah dan kantor pemerintahan.
Sampai kemarin, korban gempa yang rumahnya masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Pasien Rumah Sakit Sele Be Solu juga masih menempati tenda-tenda posko yang dibangun Yonif 752 VYS di halaman rumah sakit milik Pemkot tersebut. Hal ini lantaran bangunan RS Sele be Solu yang juga rusak akibat tertimpa gempa belum memungkinkan untuk melayani pasien. Selain itu Kantor Distrik Sorong Timur juga masih diramaikan pengungsi. Umumnya warga yang masih bertahan di Posko yang dibangun di halaman kantor distrik Sortim itu adalah mereka yang tinggal di kawasan kilo.
1012 BANGUNAN RUSAK
Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong kemarin (6/1) menyerahkan bantuan korban gempa di Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Klawuyuk dan Kelurahan Klasaman.
Bantuan yang diserahkan Wakil Walikota Hj Baesara Wael itu masing-masing untuk Kalurahan Klawuyuk menerima 154 karung beras dan 154 karton mie instant, Kelurahan Klasaman 351 karung beras dan Kelurahan Kampung Baru 58 karung beras dan 58 karton mie instant. Dari bantuan yang disalurkan kemairn per KK menerima 1 karung beras dan 1 karton mie insatan.
Sekda Drs Nano Suharno mengungkapkan, sampai kemarin dilaporkan gempa mengakibatkan 1012 bangunan rusak. Dari jumlah tersebut, 592 unit rumah rusak berat dan 380 rusak ringan. Sedangkan jumalah fasilitas umum yang rusak berat sebanyak 21 unit dan rusak ringan 16 unit.
Untuk korban gempa yang yang mengalami luka berat 15 orang, dan 25 orang luka ringan. "Ini data sementara, tim masih terus mendata, jadi bisa saja kemungkinan akan bertambah lagi,"ujar Nano Suharno.
Sementara itu Wakil Walikota Hj Baesara Wael, mengatakan, bantuan yang sama akan diberikan pula kepada korban gempa lain di kelurahan lainnya di Kota Sorong.

Manokwari
Sedangkan dari Manokwari dilaporkan, dua hari pasca gempa, Selasa (6/1) di Pos Penanggulangan Bencana,di Manokwari sudah tercatat kerusakan rumah warga mencapai 1.259 unit rumah, 646 unit diantaranya mengalami kerusakan berat.
Sedangkan kerusakan rumah ibadah juga bertambah,gereja 27 rusak ringan, 22 rusak berat dan mesjid 6 rusak ringan,1 rusak berat. Dilaporkan,kerusakan paling parah terjadi di Distrik Masni,Prafi dan Amberbaken menyusul Manokwari Timur dan Manokwari Barat.
Dua hari pasca gempa, kemarin sebagian besar warga yang mengungsi di tenda-tenda telah kembali ke rumah masing-masing. Dan aktivitas masyarakat berangsur-angsur normal kembali. Pusat-pusat perbelanjaan dan beberapa hotel sudah mulai berjalan. Namun proses belajar mengajar belum dimulai,termasuk juga aktivitas kantor belum berjalan.
Satkorlak kembali menggelar rapat,dipimpin Wakil Gubernur Papua Barat, Drs Rahimin Katjong dan dihadiri, Sekda Papua Barat GC Auparay,Wakil Bupati Manokwari Ir D Buiney,Sekda Manokwari,Kadis Sosial Provinsi Papua Barat dan pejabat TNI/Polri. Salah satu pembicaraan utama mengenai penyaluran bantuan bencana serta kondisi para warga yang hingga saat ini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Pada kesempatan ini Wagub meminta agar pendistribusian bantuan kepada korban bencana dapat lebih merata. Karena ada warga yang mengeluh belum mendapat bantuan. Koordinasi dan kerjasama semua pihak sangat diharapkan untuk mendukung penanganan tanggap darurat bencana. ''Pemerintah sudah bekerja maksimal untuk tanggap darurat ini,kalau itu ada yang belum mendapat bantuan segera ditanggapi,'' ujarnya.
Sementara itu, Sekda Papua Barat, GC Auparay,SH,MM mengingatkan,jangan sampai gempa ini memunculkan pengemis. Sebab,menurutnya,2 hari setelah gempa,jumlah pengungsi bukannya berkurang tapi malah bertambah. Terlihat dari makin banyaknya tenda-tenda yang didirikan,padahal di dalamnya tidak ada orang.''Bencana ini jangan sampai munculkan pengemis.Ini harus diingat orang Papua,'' tuturnya.
Dikatakan Sekda,dalam penyaluran bantuan bencana harus melalui mekanisme,tidak langsung dilakukan instansi di Pemprov Papua Barat. Harus ada yang bertanggung jawab hingga diterima warga. Lewat Pemkab Manokwari melalui distrik dan kelurahan. Hal ini untuk mencegah,jangan sampai ada warga yang tidak dapat.''Penyaluran bantuan ada RT ada RW,ada lurah ada distrik. Mereka ini lah yang bertanggung jawab untuk menyalurkan bantuan kepada warganya,'' jelasnya.
Dikatakannya juga,bantuan yang datangnya dari swasta atau pun perorangan serta lembaga pemerintah harus diinvetarisir. Semua bantuan serta penyalurannya nantinya akan dirangkumkan dan dibuatkan laporan. Ini untuk menghindari prasangka buruk,yang menyebutkan kalau bantuan di pakai untuk memperkaya diri. ''Jadi,saya harap bantuan itu harus dicatat dengan baik. Jangan sampai kita dicerca,difitnah macam-macam,bahwa bantuan itu dipakai untuk memperkaya pejabat,'' imbuhnya.

Patah Tulang, Enam Jalani Operasi
Hingga, Selasa (6/1) sebanyak enam orang korban gempa bumi yang mengalami patah tulang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Manokwari. Meski demikiam kondisi para korban sudah mulai membaik setelah dilakukan operasi oleh dokter ahli dari Unhas.
Prof. Dr. Idrus Paturusi, SpB, SpOrt yang datang dari Unhas, Makassar untuk membantu menangani korban gempa saat dikonfirmasi di ruang bedah mengakui hingga, Selasa (6/1) pihaknya sudah melakukan operasi terhadap enam orang yang mengalami patah tulang.
Keenam orang tersebut lanjut Idrus sudah dipindahkan dari ruang operasi ke ruang-ruang perawatan. "Enam orang korban yang patah tulang akibat gempa bumi sudah kita operasi,"tuturnya seraya memperlihatkan hasil rontgen salah satu pasien yang mengalami patah tulang dibagian kaki.
Dikatakan, dari sekian pasien yang ditangani semuanya mengalami patah tulang pada bagian kaki. Antara lain, Ny. Maryati, Ny Eka, Tn Kristofel, Tn Lagalesi, Tn Poniram dan Tn Nikson. Semua korban ini ditangani dengan menggunakan peralatan yang canggih milik RSUD Manokwari.
Alhasil semua korban yang tulangnya patah akibat terjatuh ataupun tertindis benda berat dapat disambung dengan baik. Untuk memulihkan para korban hanya memerlukan waktu beberapa hari. Semua ini lanjut dokter yang sering ke daerah-daerah gempa berkat alat canggih. Bahkan dokter ahli bedah tulang ini yakin dengan menggunakan ekstravisasi, para korban bisa bermain bola. Artinya patah tulang yang dialami para korban dijamin sembuh total dan akan normal kembali. Sedangkan kalau hanya dilakukan pengobatan tradisional hanya bisa tersambung, tetapi hasilnya pasti tidak akan lurus atau normal.
Saat ini masih sedang dilakukan penyisiran kedaerah-daerah pedalaman untuk mencari tahu kalau masih ada korban gempa yang mengalami patah tulang. Pihaknya mengharapkan jika ditemukan ada korban yang mengalami patah tulang segera untuk mengevakuasi ke ruang operasi RSUD untuk dilakukan pertolongan. Termasuk yang mengalami luka atau benturan keras saat terjadi gempa.
Direktur RSUD Manokwari Hengky V Tewu yang dikonfirmasi disela-sela kesibukannya di ruang operasi meminta warga yang terkena gempa, khususnya yang mengalami luka atau patah tulang segera ke RSUD untuk diberikan pertolongan medis. Apalagi saat ini ruang operasi sudah dilengkapi dengan peralatan medis. Pihaknya terbuka untuk memberikan pelayanan kepada korban yang datang dan untuk korban tidak bebankan biaya. "Untuk korban gempa kita layani gratis,"tuturnya.
Pantauan koran ini diruang perawatan nampak beberapa pasien masih terbaring menjalani perawatan. Sementara diruang operasi sudah siap satu orang pasien yang mengalami patah tulang dibagian kaki untuk dioperasi.(http://cenderawasihpos.com/)

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung blogku yang terhormat,
Sebagai pengunjung yang baik, tidak salahnya anda memberikan kritik, saran maupun opini yang bersifat membangun, untuk kebaikan di masa yang akan datang.
atas perhatiannya dan komentarnya saya ucapkan, terima kasih....