22 Oktober 2010

Generasi muda, Generasi yang anarkis?

Tulisan ini akan dimuat di buletin dakwah islami AL QOLAMU terbitan UKM KALAM STTN-BATAN Yogyakarta

Beberapa hari lalu, tepatnya pada tanggal 20-10-2010 merupakan tahun pertama pemerintahan SBY –Boediyono berdiri. Di hari ulang tahunnya yang pertama, bukannya sebuah kado istimewa ataupun kue ulang tahun yang diperoleh. Melainkan serangkaian aksi demonstrasi mahasiswa di sejumlah daerah meliputi, Jakarta, Bandung, Solo, Makasar bahkan di kota pendidikan Yogyakarta. Aksi yang dilakukan mahasiswa sepeti ini memang bukanlah hal aneh jika dijumpai di Negara kita, yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Hal ini menjadi sangat penting, sebab Indonesia sebagai Negara berkembang tidak akan pernah maju tanpa adanya masukan, kritik dan saran dari rakyatnya. Namun jika proses demonstrasi itu disisipi dengan sikap yang anarkis, tentu saja akan merusak makna dari demokrasi itu sendiri.


Demonstrasiyang anarkis

Berkaca dari sejarah, kebanyakan demonstarasi selalu di motori oleh kaum pemuda. Mahasiswa sebagai generasi muda sudah sepantasnya memiliki semangat pembaharu, berpikir kritis dan bersikap peka serta aktif terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Akan tetapi, bukan berarti dengan semangat yang membara kita bisa seenaknya bertindak anarkis. Dari beberapa kota yang menggelar aksi demonstrasi beberapa hari lalu, tercatat Jakarta dan Makasar sebagai kota yang paling rusuh. Mahasiswa di kedua kota itu bentrok dengan aparat keamanan. Tidak hanya itu, mereka juga merusak fasilitas umum dan kendaraan“berplat merah”. Islam sebagai agama yang cinta kedamaian tentunya tidak menghendaki hal itu terjadi. Bahkan kita diajarkan untuk selalu menjaga / memperbaiki hubungan antar sesama. Allah SWT berfirman :


Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
(Q.S Al Hujuraat :49)

Mahasiswa sebagai golongan terpelajar tentu sudah seharusnya paham, etika untuk menyampaikan keluh-kesahnya. Di Indonesia, sebenarnya telah banyak media-media penyalur aspirasi masyarakat. Sebut saja media masa, LSM, bahkan lembaga formal seperi DPR yang tersebar di seluruh daerah. Jika memang berniat, bukanlah hal yang mustahil untuk mengirimkan tulisan aspirasi kita ke media masa, ataupun membuka forum-forum diskusi dan dialog bersama LSM serta anggota dewan. Islam mengajarkan kepada kita untuk selalu mengedepankan hasil “syuro” atau musyawarah dalam penyelesaian masalah keduniaan.

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (Q.S Asy Syuura:38)

Disadari atau tidak, sikap kedewasaan memang sangat perlu ditanamkan di dalam hati generasi muda. Tentuya tanpa megabaikan sikap kritis dan semangat pembaharu yang telah tumbuh sebelumnya. Lalu, bagaimanakah kondisi kehidupan pemuda di kampus kita ? Memang selama ini belum pernah di temukan siap anarkis yang ditujukan kepada pihak kampus dalam penyampaian aspirasinya. Namun, bukan berarti mahasiswa STTN-BATAN telah dewasa dan selalu mengedepankan musyawarah dalam menyampaikan keluh kesahnya. Padahal sebenarnya banyak permasalahan dilingkungan kita yang masih perlu dibahas. Salah satunya adalah dinding langit-langit yang selalu meneteskan air saat kuliah berlangsung. Sikap peka, kritis dan keaktifanlah yang mungkin belum tertanam di hati teman-teman. Wallahu alam. (astro)

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

Artikel Yang Berhubungan



4 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

Sen mengatakan...

Coutinho Rencanakan Gabung Dengan Liverpool Setelah Menolak Spurs

Sen mengatakan...

Toni Kroos Tak Setuju Pemotongan Gaji Terhadapnya

BELLA DEVIANTI mengatakan...

Hai.
Terima kasih ya infonya sangat berguna sekali.
Semoga artikelnya bermanfaat bagi semua orang ya
Salam BELLA ^^
KENALAN YUK

Posting Komentar

Pengunjung blogku yang terhormat,
Sebagai pengunjung yang baik, tidak salahnya anda memberikan kritik, saran maupun opini yang bersifat membangun, untuk kebaikan di masa yang akan datang.
atas perhatiannya dan komentarnya saya ucapkan, terima kasih....